Uzumaki


Spiral yang membawamu pada kegilaan berujung kematian.

•••

Identitas buku:

Judul: Uzumaki

Penulis: Ito Junji

Penerbit: Akasha (m&c!)

Tahun: 2022

Jumlah: 648 halaman

ISBN: 9786230307003

Kategori: komik, fiksi, horor, psikologi, supranatural

Status: tamat


•••

⭐⭐⭐⭐⭐/5


Blurbnya:

Seorang gadis SMA, Goshima Kirie dan pacarnya, Saito Shuichi tinggal di kota terkutuk Kurozu. Di kota ini, ada orang yang tubuhnya bisa terpuntir seperti spiral, ada yang berubah menjadi manusia siput, ada yang rambutnya bergerak-gerak sendiri seperti “spiral hidup”.


Ranting, dedaunan pohon, dan tanaman meliuk-liuk dalam putaran angin puyuh. Keadaan Kota Kurozu semakin aneh dan tak masuk akal. Ketika Kirie memutuskan melarikan diri dari kota ini, semuanya sudah terlambat. Apa yang sebenarnya ada di tengah kutukan ini?


•••


Garis besarnya:

Ketika kekuatan spiral mengutuk sebuah kota beserta penghuninya. Ia menghipnotis dan menguasai seluruh kota melalui beragam bentuknya: dari daun, cangkang siput, hingga bangunan rumah. Spiral mengeksploitasi banyak hal sampai benar-benar terasa ganjil dan memperdaya manusia melalui caranya yang tidak masuk akal hingga manusia itu mati satu demi satu. Dan, setiap orang yang masuk ke kota, mereka tidak akan pernah bisa keluar dan terbebas dari incaran spiral.


•••


Resensinya:

Bagi para pencinta komik–seperti saya–siapa yang tidak mengenal Ito Junji, seorang penulis bergenre horor yang setiap karyanya itu “mengganggu”, “menjijikkan”, “mengguncang”, dan “mencekam”. Tema-tema ceritanya bukan setan yang melayang-layang, tetapi seringnya di luar nalar dan tidak terduga. Absurd. Seperti buku yang satu ini: Uzumaki, yang diartikan spiral. 


Betul, spiral jadi si biang kerok horor di sepanjang cerita. Jadi persiapkan diri Anda untuk berputar-putar seperti kitiran.


Uzumaki. Komik ini hadir dalam format 3-in-1 alias tiga volume menjadi satu sehingga bisa tergolong buku bantal saking tebalnya, malah paling tebal dari komik-komik lainnya. Uzumaki memiliki jaket dengan kover depannya biasa, cenderung ceria, jauh dari kesan horor, tetapi tatkala jaket itu dilepas maka baru terlihat seramnya. Ada sejumlah adegan yang mencengangkan yang menjadi siluet kover bagian dalamnya. Dijual dengan harga Rp128.000,00 Uzumaki tidak memiliki lembar berwarna, kertas cetakan tajam dan cenderung kaku. Jadi siap-siap dipegang kedua sisi biar bisa membacanya. Sensor gambar masih ada dalam buku ini. Saya menemukannya di salah satu cerita dan, yah, tidak terlalu mengganggu isi secara keseluruhan, kok.


Uzumaki ini saya baca ulang setelah sebelumnya saya menamatkan di tahun 2022. Perasaan tatkala membaca lagi dan sesudahnya pun tetap sama: ganjil dan eneg-eneg gimana gitu, tetapi tetap menyenangkan.


Dalam pandangan saya, Ito Junji berhasil membuat Uzumaki memukau secara visual sekaligus meresahkan secara psikologi. Penulis sukses menciptakan karya yang bakal melekat cukup lama dalam ingatan usai membacanya.


Komik ini memiliki banyak subgenre dengan horor sebagai rumahnya. Ada supernatural, dark fantasy, horor-psikologi, sampai kosmik. Menggunakan spiral sebagai benang merah dan tersangka utamanya, para penghuni kota menampakkan diri dalam aneka wujud yang bisa saya katakan tidak sedap dipandang dan tidak menyenangkan akibat terhipnotis pesona spiral yang melingkar-lingkar dan berputar-putar. Ada seorang bapak yang menggulung dirinya dalam baskom besar agar bisa berbentuk spiral. Dalam satu cerita ada gadis remaja anak SMA yang tubuhnya menjadi spiral dan akhirnya menelan dirinya sendiri. Pada panel lain ada gadis remaja lainnya yang ingin menjadi tenar sampai rambutnya meliuk-liuk menjadi spiral dan menyerap energi hidupnya dalam sekejap dia pun mati. Ada juga kisah sepasang kekasih yang kompak memelintirkan tubuhnya dari ujung kaki ke kepala, memanjang, menyatu, terlilit, dan menyelam dalam danau. Oh, masih ada seorang anak laki-laki remaja SMA yang punggungnya tumbuh cangkang dan lambat laun dia menjadi siput yang bahkan bisa dimakan. Lalu ada remaja laki-laki yang demen mengejutkan orang yang mati tertabrak mobil dan dia bangkit dari kubur untuk menakuti dengan cara melompat-lompat. Ah, saya melupakan ada ibu-ibu hamil yang menyedot darah manusia pakai bor layaknya nyamuk. Kemudian masih ada jamur plasenta bayi yang dijadikan bahan makanan. Kumpulan manusia yang saling membelit. Dan … masih ada yang lain.


Terus terang saya tidak bisa membayangkan Ito Junji membuat komik dengan terus-terusan mengulang detail spiral di mana-mana dalam setiap lembarnya. Saya yang membacanya saja shock, lho. 


Konsep spiral sebagai ide dasar sekaligus tema besar Uzumaki memang sangat-sangat-sangat sederhana, bahkan bisa saja terlewat dari kebanyakan pikiran manusia, tetapi Ito Junji mampu mengeksplorasi dengan cara menghadirkan horor psikologis yang tidak sekadar mengerikan, melainkan juga mendebarkan, menjijikkan, dan mengganggu. Ito Junji memainkan pengaruh spiral terhadap kejiwaan manusia. Membuka pikiran bahwa kengerian itu bisa berasal dari apa saja. Kecemasan dan ketakutan hingga manusia memilih jalan kejahatan tidak melulu menyalahkan setan atau sesuatu yang tak kasatmata lainnya, melainkan terkadang manusianya yang gampang teperdaya dan tersesat. Ini yang dalam pandangan saya Uzumaki menarik untuk dibaca.


Komik ini terdiri atas 19 chapter plus bonus satu chapter spesial. Pada bab-bab awal Ito Junji menghentak dengan pengenalan spiral sebagai pembangun suasana cerita. Sementara bagian tengah-tengah bisa saya katakan jika kisahnya cenderung berdiri sendiri, mendistorsi konsep spiral dalam ragam yang berbeda serta pengaruhnya terhadap warganya sebelum makin suram dan tanpa harapan pada chapter-chapter akhir cerita. Ito Junji lihai memadupadankan struktur episodik buku ini menjadi satu kesatuan yang menarik.


Sebagai komik horor, Uzumaki cenderung menggunakan tempo cerita yang lambat. Berulangnya sejumlah gambar dalam panel dari sudut-sudut yang berbeda guna membangun suasana mencekam kian terasa. Perlahan, tetapi pasti. Gambarnya–baik spiralnya yang memesona lagi menakutkan serta ekspresi para tokoh-tokohnya–sangat detail sehingga ada kemungkinan pembaca akan merasakan ketakutan dan kecemasan pada tiap-tiap lembarnya. Saya cukup puas dengan tidak adanya lembar berwarna, atau cuma hitam-putih saja. Lebih bisa menyemarakkan suasana mencekamnya.


Beberapa barangkali menyebut jika karakterisasi dalam Uzumaki kurang mendalam. Numpang lewat. Tidak berkembang sebab hanya muncul dalam satu-dua kisah di bagian tengah cerita kemudian tidak tahu nasibnya bagaimana. Saya rasa itu wajar saja sebab Ito Junji ingin menonjolkan spiralnya, efek spiralnya, bukan penokohannya melainkan ceritanya atau plotnya. Spiral dalam komik ini menjadi sesuatu yang semula untuk koleksi semata menjadi pelahap segalanya.


Uzumaki saya rekomendasikan kepada para penggemar Ito Junji, pencinta genre horor maupun yang berminat dengan kengerian yang mengganggu. Teruntuk yang memiliki lemah hati, fobia terhadap bentuk spiral atau trypophobia, dan ibu hamil harap berpikir dua kali untuk membacanya sebab rawan mual, pusing, eneg, dan menjadi tidak nafsu makan akibat perut Anda akan bergetar karena gambar-gambarnya yang detail. Ingat, ini bacaan khusus dewasa, ya.


Ngomong-ngomong saya cukup puas dengan akhir ceritanya. Penasaran? 


Uzumaki, sebuah komik horor absurd perihal manusia yang terjerumus dalam keesaan spiral yang absolut.


Tertarik baca?




Posting Komentar

0 Komentar