As A Man Thinketh, Tindakan Diawali dari Pikiran


Kualitas pikiran seseorang menentukan kualitas hidupnya.

•••


Identitas buku:

Judul: As A Man Thinketh: Tindakan Diawali dari Pikiran

Penulis: James Allen

Penerjemah: Bagus Dwi Hananto

Penerbit: Jalan Baru Books

Tahun: 2022

Jumlah:59 halaman

ISBN: 9786235966021

Kategori: Nonfiksi, Filsafat/ Pengembangan Diri


•••

⭐⭐⭐⭐/5


Blurbnya:

Manusia ingin sekali memperbaiki

keadaan yang mengadang, namun tidak

sudi memperbaiki diri mereka; karena

itulah mereka tetap terikat.


Dirilah yang membelenggu kesejatian

manusia: pikiran dan tindakan adalah

penjaga Takdir—keduanya membelenggu

apabila kebinatangan muncul; keduanya

pula Pembebas apabila laku

diri luhur.


•••


Resensinya:

As A Man Thinketh (selanjutnya saya tulis AAMT) merupakan buku kecil nan tipis dan penuh filosofis yang membahas perihal bagaimana pikiran seseorang pada akhirnya menentukan tindakannya. Sebuah manifesto humanis yang lahir dari buah pemikiran James Allen sekitar tahun 1900-an.


Buku ini serupa dengan buku-buku self-help lainnya yang membahas pengembangan diri melalui kekuatan pikiran, hanya saja AAMT lebih bersifat sugestif alih-alih penjelasan secara mendetail. James Allen mengajak pembacanya, baik laki-laki maupun perempuan, untuk memiliki persepsi bahwa dengan pikiran mereka sendirilah yang menciptakan diri mereka sendiri. Apa pun yang terjadi (susah-senang, sehat-sakit) yang dialami adalah hasil pikiran mereka sendiri, baik disadari maupun tidak.


Terdiri dari tujuh bab singkat, yakni:

  1. Pikiran dan Karakter

Manusia secara harfiah adalah apa yang dia pikirkan, karakternya merupakan kompleksitas dari segenap pikirannya. Pikiran merupakan benih tindakan manusia. Jika seseorang berpikir jahat, maka dirinya merasakan hidup menderita terus-menerus, pun sebaliknya jika seseorang berpikir baik maka hidup juga akan baik.


  1. Pengaruh Pikiran terhadap Keadaan

Pikiran manusia ibarat taman yang dapat diolah dengan cerdas atau dibiarkan liar tidak terurus. Namun, mau dirawat atau tidak, taman tetap terus tumbuh subur. Jika sedari awal tidak ada bibit baik yang ditanam pada tanam, maka bibit-bibit tidak baik yang subur sampai menghasilkan tanaman atau pohon tertentu. Situasi atau keadaan yang dialami seseorang dipengaruhi oleh bagaimana karakter manusia tersebut dibangun dari benih pikirannya. Pikiran dan tindakan yang baik tidak akan pernah membuahkan hasil yang buruk, pikiran dan tindakan yang buruk tidak akan membuahkan hasil yang baik. Keadaan yang dihadapi seseorang merupakan buah dari keselarasan batinnya. Manusia sering kali ingin memperbaiki keadaan, tetapi enggan memperbaiki diri mereka sendiri.


  1. Pengaruh Pikiran terhadap Kesehatan dan Tubuh

Tubuh adalah pelayan bagi pikiran. Tubuh mematuhi operasi pikiran. Pikiran yang sakit-sakitan akan mengekspresikan dirinya melalui tubuh yang sakit-sakitan. Pikiran merupakan sumber tindakan dan kehidupan. Pikiran bersih membuat kebiasaan bersih. James Allen menyatakan jika manusia ingin melindungi tubuhnya maka jagalah pikirannya.


  1. Pikiran dan Tujuan

Mereka yang tidak memiliki tujuan utama dalam hidup menjadi mangsa empuk bagi kecemasan-kecemasan remeh, ketakutan, persoalan, dan mengasihani diri sendiri. Setelah memahami tujuannya, manusia harus fokus lurus dengan pencapaiannya, tidak menoleh ke mana-mana. Sikap ragu dan ketakutan harus disingkirkan sebab merupakan faktor yang menghancurkan sehingga jalan menuju tujuan menjadi tidak efektif dan sia-sia. 


  1. Faktor Pikiran terhadap Keberhasilan

Segala pencapaian dan segala kegagalan seseorang merupakan akibat dari pikirannya sendiri. Orang bisa meniti tangga kesuksesannya, tetapi orang juga bisa terjerumus ke dalam kelemahan dan kemalangan dengan membiarkan pikiran arogan dan egois menguasai dirinya. Keberhasilan adalah hasil dari pemikiran yang terarah secara pasti.


  1. Visi dan Cita-Cita

Hargai visimu, hargai cita-citamu, hargai musik yang mengalun dalam hatimu, keindahan yang terbentuk dalam pikiran akan tumbuh situasi menyenangkan, dan apabila setia pada visi-visimu, dari sanalah duniamu akhirnya terbangun. Bermimpilah tentang mimpi-mimpi yang tinggi dan sebagaimana engkau impikan maka dirimu akan menjadi seperti itu.


  1. Ketenangan

Ketenangan pikiran merupakan permata kebijaksanaan yang indah. Ketenangan, hasil dari usaha panjang dan tekun dalam pengendalian diri, kehadirannya menandakan pengalaman yang matang, pengetahuan yang lebih dari biasa atas cara kerja pikiran. Ketenangan menghasilkan ketentraman, ketabahan, dan kelembutan. Orang tenang tahu bagaimana menyesuaikan diri dengan orang lain. Makin tenang seseorang, makin besar kesuksesan diraih, makin besar pengaruhnya, makin besar pula kekuatannya untuk kebaikan.


Buku AAMT cukup berpengaruh sejak diterbitkan. Buku ini memberikan ilustrasi bagaimana kekuatan pikiran manusia menciptakan dunia dan apa efek selanjutnya terhadap kehidupan manusia. Buku ini mengukuhkan jika pikiran adalah tuan bagi seorang manusia yang memiliki kemampuan mengubah kehidupan dirinya sendiri. Saya menyarankan membacanya dalam keadaan tenang dan segar agar kalimat-kalimat pemikiran James Allen tertangkap oleh pikiran.


Tertarik baca?


•••


Kutipannya:

Yang menentukan jati diri seseorang adalah diri mereka sendiri. (Hal. v)


Manusia secara harfiah adalah apa yang dia pikirkan, karakternya merupakan kompleksitas dari segenap pikirannya. (Hal. 1)


Pikiran dan tindakan yang baik takkan pernah membuahkan hasil yang buruk; pikiran dan tindakan buruk takkan membuahkan hasil yang baik. (Hal. 14)


Seseorang tidak bisa secara langsung memilih keadaannya, tetapi dia bisa memilih pikirannya, dan dengan demikian secara tidak langsung namun pasti, membentuk keadaannya. (Hal. 18)


Tubuh adalah hamba bagi pikiran. Tubuh mematuhi operasi pikiran, entah itu dipilih dengan sengaja atau diungkapkan secara otomatis. … Sama halnya dengan keadaan, penyakit dan kesehatan berakar dari pikiran. Pikiran yang sakit-sakitan akan mengekspresikan dirinya melalui tubuh sakit-sakitan. (Hal. 21)


Jika engkau mau melindungi tubuhmu, maka jagalah pikiranmu. Apabila dirimu hendak memperbaharui tubuhmu, maka percantiklah pikiranmu. Pikiran mendengki, iri, kehampaan, keputusasaan, merampas kesehatan dan keanggunan tubuh. (Hal. 22-21)


Segala pencapaian dan segala kegagalan seseorang merupakan akibat dari pikirannya sendiri. (Hal. 33)








Posting Komentar

0 Komentar